Suara Hati Kahiyang

Kahiyang Ayu, Juli 2018. [instagram-kahiyanggbobby]
Melihat kebijakan dan kinerja ayahnya dipertanyakan, bahkan dicerca sebagian orang, puteri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, rupanya tak tahan juga. Lewat akun facebook-nya ia mencurahkan isi hatinya. 

"Tidak jadi Presiden pun Bapak tetap berkarya, hanya saja berkarya di lingkungan keluarga dan sekitarnya," tulis Kahiyang. 

Menurut dia, sejak menjadi Walikota Solo, ayahnya selalu bertekad membantu banyak orang yang kekurangan. “Tapi Bapak tidak punya banyak uang untuk menolong rakyat Indonesia yang masih kekurangan,” tulis dia. 

Syukur alhamdulilah, kata Kahiyang, ayahnya ditakdirkan menjadi Presiden. Sehingga bisa membantu banyak orang melalui uang Negara. “Menurut Bapak, itu uang rakyat Indonesia harus kembali ke rakyat. Itu saja tekad Bapak,” kata dia lagi. “Agar rakyat sejahtera dan hidup berkeadilan menjadi rakyat Indonesia”. 

Dulu, ayahnya pernah merasakan bagaimana menjadi rakyat kecil. “Bapak lahir bukan berasal dari keluarga kaya atau keturunan keluarga yang sejak lahir sudah berkecukupan,” tulis Kahiyang. “Bapak tahir dari keluarga yang tidak punya apa-apa,” tandas dia. 

Maka saat diberi amanah -- sejak menjadi Walikota, Gubernur, hingga Presiden – ayahnya hanya menghabiskan waktu untuk rakyat. “Kadang aku bertanya dalam hati kapan Bapak bisa bersama keluarga. Sabtu - Minggu pun Bapak tetap bekerja,” kata Kahiyang, yang kemudian menutup curhatnya dengan do’a bagi kesehatan sang ayah. 

Tak pelak, status itu pun sontak viral - sebagian besar berupa copy-paste. “Terharu baca tulisan Kahiyang…” begitu umumnya kalimat pembuka copy-paste tersebut. Entah berapa banyak yang memviralkan tulisan Kahiyang itu. 

Dan, seperti bisa diduga, tak semua bersikap positif terhadap curhat ibu seorang anak itu. Bahkan, seorang netizen menyoal cara Kahiyang menuliskan uneg-unegnya itu. “Ungkapan rasa sayang dan penghargaan terhadap ayahnya, patut dihargai. Tetapi dia yang lulusan S2, menulis dengan tak mengindahkan tanda baca, tak ada titik-komanya, serta penempatan huruf kapital yang tidak semestinya, bagiku 'enggak' banget,” tulis akun Pupung D.Pribadi di komentar sebuah share dan juga status pribadinya. 

Kahiyang memang menuliskan curhatnya itu dengan memakai huruf kapital di setiap awal kata-katanya. Tampaknya, ia mencoba "gaul". Walau, seperti kata Pupung, itu kurang genah bagi mereka yang mendambakan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Termasuk dalam hal cara penulisannya. Terlebih bagi orang seperti Pupung, yang akrab dengan kegiatan tulis menulis.

Toh, patut dicatat: Pupung juga membagikan tulisan Kahiyang itu di akunnya. Walau dengan didahului komentar yang agak pedas tadi.

Post a Comment

0 Comments