[sumber tidak jelas] |
Tren busana selalu berganti mengikuti perubahan musim dan gaya hidup. Inilah yang membuat beberapa desainer dari Arva School of Fashion Surabaya menciptakan busana feminim and glamour yang dipadu dengan warna dominan silveratau rose gold.
Para desainer lulusan Arva School of Fashion itu menyiapkan busana-busana terbaik sesuai tren, sebagai persiapan event Jakarta Fashion Week yang digelar Minggu, 21 Oktober 2018.
Busana feminin and glam dengan tema unik ditunjukkan lulusan senior Alva School, Ivann Julius.
Dia mengusung tema Artemis, yang terinspirasi dari Dewi Artemis dari mitologi Yunani.
Artemis digambarkan sebagai dewi cantik tapi punya keberanian, yang menunjukkan keeleganan seorang perempuan. “Kunci utama gaun adalah kesan feminim dan glamour,” ujarnya.
Busana gaun yang dibuatnya mengandalkan bentuk mermaid atau lekuk tubuh hourglass, yang memang sedang digandrungi perempuan modern saat ini. Sedangkan dari warna, dia juga mengikuti tren busana dunia saat ini, yang cenderung memakai silver dan sedikit ungu. “Saya memakai bahan lace dan sedikit brokat. Gaun-gaun seperti ini memang cocok untuk perempuan berkulit kuning langsat, dengan usia 25-35 tahunan,” urai Ivann.
Sementara itu, desainer Yenny Ries juga menonjolkam busana yang feminim and glamour sekaligus elegan. Hanya saja, pada temanya, dia mengangkat keindahan alam Lombok dengan nama Inges.
“Inges dalam bahasa Lombok artinya cantik. Kecantikan ini tampak pada keindahan Pantai Pink di Lombok,” katanya. Itu diwujudkan Yenny dalam balutan busana berwarna pink, gold dan sedikit hitam.
Memakai bentuk loose, dia menggunakan bahan organza, chiffon, lace ditambah dengan swarosky dan mutiara agar memunculkan kesan glam dan mewah. “Warna memang lebih banyak pink dan gold supaya busana lebih chic,” kata Yenny.
Desainer Kasamira Ayu, menampilkan rancangan busana yang tetap menonjolkan feminim dan elegan.
Bertema Woman in Rose itu membidik keindahan bunga lewat warna rose gold. “Warna rose gold adalah warna lembut ke arah pink, penggambaran kecantikan dan feminimnya perempuan,” kata Kasamira.
[sumber tidak jelas] |
Pola baju menggambarkan bentuk bunga dengan hiasan berupa creative fabric dari kain kaca dan permata. Warna didominasi rose gold, dengan kain yang transparan untuk menonjolkan keseksian dan kecantikan. “Ini penggambaran Woman in Rose yang cantik dan elegan,” pungkas Kasamira.
Busana Muslim Unik nan Glamor
Para desainer Arva School juga tak lupa menyiapkan busana muslim. Tak sekadar busana syar’I, busana muslim yang mereka buat juga kaya dengan motif dan aksen yang detil, sehingga mampu tampil unik dan glamour. Karya desainer Maulida Hasan, misalnya, yang mengusung tema Ghania atau cantik.
Maulida menguraikan, dengan tema ini, busana muslim yang dibuatnya ingin menonjolkan kecantikan perempuan Indonesia, sekaligus busana muslim yang unik. “Busana saya memakai kain yang flowy dengan warna lembut dan ditambah border dan payet yang dibentuk menjadi daun-daunan,” ujarnya.
Keunikan busana muslim Maulida itu tampak dari hiasan bunga yang dilukis dengan bahan daur ulang, seperti tille dan organza.Motif bunga itu dibuat dari lem kayu yang dicampur cat kain, lalu digarap secara hand made. “Proses ini perlu waktu dua minggu. Namun ini semua membuat tampilan lebih unik dan berbeda,” urainya.
Sedangkan desainer Nely Afifi membuat busana muslim yang menonjolkan keglamouran.
Dengan tema Dreamer atau sang pemimpi, ia seakan hendak memaparkan khayalan masa kanak-kanak tentang alam sekitar, mulai lautan, bunga hingga burung. Dan itu, antara lain, ia wujudkan dengan memberi aksen bulu-bulu burung pada bawahan dan aksen bunga serta gelombang laut pada atasan.
Tetap berciri busana loose, dia memakai warna feminim seperti soft pink dan peach. “Paduan warna feminim dan aksen ini menjadikan busana muslim yang glamor,” kata Nely.
http://jatim.tribunnews.com/2018/10/20/jelang-jakarta-fashion-week-arfa-school-of-fashion-siapkan-busana-busana-terbaik?page=all.
0 Comments